Blue Life

Blue Life

Saturday, June 27, 2015

a Little Story from my Social Internship (KKN)

Social Internship atau yang biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan di universitas. KKN adalah hidup sebulan di sebuah desa untuk berinteraksi, dan membantu kemajuan warga desa tersebut, atau dengan arti yang lebih singkat yaitu "tinggal di desa".

Bagaimana rasanya KKN itu? Ini adalah sedikit cerita tentang KKN saya..

Cerita ini dimulai ketika saya melihat pengumuman pembagian kelompok KKN. Pertama kali saya melihat pengumuman, yang pertama kali ada dibenak saya adalah "Aduh, tidak ada nama yang saya kenal didalam kelompok, maupun didalam unit saya." Jelaslah di fakultas saya angkatan 2010 hanya kurang dari 80 mahasiswa, dan jumlah seluruh peserta KKN ada lebih dari 900 mahasiswa. hahaha itu artinya saya akan mengenal mereka semua benar-benar dari NOL, sepertinya itu masalah besar untuk saya.
Saya tergabung dalam kelompok 49, terletak di Padukuhan Gubar, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, dengan kelompok yang beranggotakan 9 orang, (saya akan menceritakan semua anggota kelompok diakhir nanti)

Sebelum melaksanakan KKN, diadakan coaching selama 2 bulan, dan disitulah masing-masing kelompok akan lebih saling mengenal, dan merencakan apa yang akan dikerjakan waktu pelaksanaan KKN nanti. Luar biasa nya pada saat coaching pertama, kelompok kami sudah bisa saling akrab satu sama lain. Meski satu sama lain masih jaim, dan belum terlihat keaslian nya, tetapi kami sudah merasa nyaman dengan kelompok ini. Kami sangat  bersyukur karena mendapat kelompok yang asik, dan hal ini membantu kami menghilangkan kecemasan kami terhadap KKN. Menurut saya 75% yang menentukan KKN mu akan menyenangkan atau tidak adalah teman kelompok mu, dan saya merasa kelompok ini menyenangkan.

Coaching demi coaching dilalui, meski sempat beberapa kali bersitegang disaat mengambil keputusan, tapi kelompok 49 ini selalu dapat melewati nya dengan baik. Percayalah, jika anda harus bergabung bersama dengan 8 orang dengan sifat, cara kerja, cara pemikiran, dan latar belakang yang berbeda, pasti akan terdapat perbedaan pendapat. Jadi jangan berharap kelompok tanpa konflik, tapi belajarlah memahami dan menerima kelompokmu. Hal yang selalu kami kerjakan disaat coaching adalah mencari dana, dan merencanakan. Kelompok kami mendapat ide untuk berjualan snack disaat coaching. Meski ide ini bukan hanya dimiliki oleh kelompok kami, tetapi snack jualan kami selalu habis terjual. hahaha ya iyalah anggota kelompok nya aja pasti beli, karena ga nahan liat snack nya. Jadi dengan bermodal jualan snack, dan iuran kelompok kami bisa mengumpulkan uang untuk modal kami selama KKN. Masalah uang memang hal yang kurang menyenangkan didalam KKN, selain uang sks, uang pendaftaran, kami masih harus mengumpulkan uang untuk melaksanakan setiap proker yang akan kita kerjakan di KKN. Tetapi sangat bersyukur karena kelompok kami bukan lah kelompok yang boros, jadi tidak terlalu banyak mengeluarkan uang, dibanding kelompok yang lain. Selama coaching kami saling mengenal, kami sering makan bersama untuk mengakrabkan diri. Saya benar-benar sangat bersyukur untuk kelompok ini. 

Live-IN... Beberapa minggu sebelum penerjunan, masing-masing kelompok wajib melihat keadaan desanya, dan menentukan satu hari untuk mencoba tinggal semalam. Saat melakukan survey ke dukuh Gubar, hal yang pertama kita survey adalah tempat tinggal. Dalam hal ini, secara pribadi saya benar-benar bersyukur. Pertama karena padukuhan kami terletak tidak terlalu jauh dari ibukota kecamatan, yang bisa disebut sebagai pusat keramaian. Kedua, rumah induk semang kami juga tidak terlalu jauh dari jalan utama, jadi akses jalan nya mudah. Setelah mendengar beberapa cerita KKN angkatan sebelumnya, tentang tempat tinggal, saya benar-benar bersyukur dengan rumah yang akan kami tinggali. Rumah tempat kami tinggal kami sudah sangat cukup nyaman. Dengan Ruang tamu yang besar dan sudah berkeramik, meski bagian rumah yang lain masih belum berkeramik, tetapi paling tidak rumah ini masih sangat layak untuk ditinggali. Kamar tidur kami memang hanya terdapat satu ranjang, dan kasur. Jadi mau tidak mau kami harus membawa kasur sendiri. Tapi itu juga bukan masalah untuk kami. Selain itu kamar mandi adalah salah satu tempat penting didalam rumah, dan kami pun juga sangat bersyukur melihat keadaan kamar mandi, meski hanya terdapat 1 kamar mandi, yang artinya kami harus berebut kamar mandi. Tidak semua rumah tinggal senyaman milik kelompok kami. Yang tidak kalah penting adalah pemilik rumah, atau keluarga induk semang yang sangat terbuka akan kedatangan kami, membuat kami tidak sabar untuk melaksanakan KKN.

Pelaksanaan KKN dimulai sejak tanggal 27 Desember 2013, hingga 23 Januari 2014, itu artinya kita harus tinggal di desa selama 28 hari. Hari-hari awal KKN adalah hari-hari yang membosankan, mengapa? karena semua kegiatan kami belum berjalan. Jadi kami lebih banyak menganggur, dan menonton film. 3 judul film pasti kami tonton setiap harinya. Hal yang paling tidak menyenangkan adalah kami harus melewati tahun baru tanpa acara, tanpa terompet, tanpa kembang api, yang ada hanyalah suara kentongan dan jangkrik yang menemani malam pergantian tahun kami. Setiap hari kami harus bergantian piket, untuk membantu induk semang kami dalam hal memasak, dan bersih-bersih. Hal lain yang sangat kami syukuri adalah kami mendapat keluarga induk semang yang baik hati, pintar memasak, memahami anak-anak KKN, dan hal ini membuat kami mudah untuk mengakrabkan diri dengan keluarga induk semang. Benar-benar seperti keluarga sendiri. Hari demi hari berlalu, setiap anggota kelompok mulai menunjukan sifat dan karakter masing-masing, beberapa kali terjadi permasalahan satu dengan yang lain, tapi kami masih dapat memperbaikinya. Proker demi proker dilalui, sedih, senang, emosi, dilalui bersama-sama. Sejujurnya warga pedukuhan ini sangat baik, dan sangat menerima kami. Ditambah pak Dukuh kami yang sangat gaul, baik hati dan sangat mendukung kegiatan kami, membuat kami sangat betah tinggal di pedukuhan ini. Satu hal yang baru kusadari adalah kegunaan dari pelajaran bahasa jawa yang saya pelajari sejak saya SD hingga SMA. Saya baru benar-benar merasakan kegunaan dari pelajaran bahasa jawa, karena didalam seluruh acara di pedukuhan selalu menggunakan bahasa jawa krama inggil. Meski saya tidak terlalu dapat berbicara dengan krama inggil, paling tidak saya dapat memahami saat mendengarkan orang berbicara.

Kenangan yang sangat berkesan lain nya berasal dari anak-anak didukuh tersebut. Sering kali kami kewalahan dalam mengurusi anak-anak, baik yang balita, maupun yang sudah SD. Tapi keunikan masing-masing anak membuat masing-masing kami memiliki anak kebanggaan kami masing-masing. Pastinya anak kebanggaan ku adalah Nadia. Gadis kecil cantik, bermata lebar, dengan bulu mata lentik, dan senyum yang manis, membuat ku selalu memberikan perhatian lebih.Tapi ternyata dia juga bisa menjadi hyper-active dan uncontroll saat bersama teman nya. KKN benar-benar menjadi pengalaman yang menyenangkan, dan tak terlupakan. 28 hari menjadi sangat singkat disaat kami mulai menikmati KKN. Meski dihari-hari terakhir harus belembur-lembur ria, untuk menyelesaikan tugas, laporan, dan khususnya PETA, tapi semuanya membuat KKN kami sangat berkesan,, dan membuat kelompok kami semakin akrab, dan menjadi sebuah keluarga.

ini adalah anggota-anggota kelompok saya, siapakah mereka?




atau sebut saja i'ing a.k.a. Nion 1
Teman seranjang saya selama KKN, yang membuat kelompok kami mendapatkan beberapa bingkisan dari admirer nya. Hal yang paling mengagetkan adalah meski cantik, tapi naluri minion tinggi. hahaha dia juga ibu PAUD yang paling disayang anak-anak.






atau sebut saja Lia a.k.a miss diamond
Gadis makasar ini sering bersitegang dengan saya meski hanya bercanda, tapi latar belakang kami yang berbeda membuat saya sempat salah paham dengan nada dan gaya omongannya. hahaha but dia lah orang yang sampai sekarang paling mudah untuk dihubungi, atau diajak hang out.

atau sebut saja Sela, a.k.a. Nion 2
Gadis lemah lembut, yang sangat jaim disaat coaching, menjadi gadis yang paling menggila dikelompok. Gadis yang satu ini paling bisa menyamakan diri dengan minion.



atau sebut saja tomsky
Cowo Jambi yang pertama nya terlihat pendiam, misterius selama coaching, menjadi cowo yang sangat rame, lucu, dan menghibur. Dia adalah asset penting yang dimiliki kelompok kami karena keahlian nya memainkan gitar.









atau sebut saja kokoH a.k.a hehen
Koko yang satu ini menjadi orang yang paling memperhatikan, menjagai, dan selalu mengkhawatirkan seluruh anggota kelompok. Selain itu juga orang yang paling senang berbagi. Koko yang baik, meski kadang tidak suka mengalah. hahaha







atau sebut saja Bad, a.k.a. Dugong
Ketua kelompok yang tidak bisa dipungkiri dia ahli membuat kenalan baru di pedukuhan.








atau sebut saja CiCul, a.k.a. mamak
Ibu untuk kelompok kami, karena paling bisa sabar dengan keanehan masing-masing setiap kami, dan paling bisa mendengarkan keluhan kami, dan sering menjadi ketua untuk kelompok.









atau sebut saja Yuda, a.k.a. pahlawan Gubar,
Pahlawan pupuk yang menjadi awal harapan warga seluruh pedukuhan, yang rela berurusan dengan kotoran ayam demi kelompok. Cowo yang menjadi partner motor dan PETA, teman seperjuangann lembur saya di hari-hari terakhir, demi PETA, dan Laporan akhir. Paling Jahil tapi paling perhatian.





Thanks ya teman-teman, untuk semua nya. Kalian benar-benar membuat KKN saya menyenangkan...


"In every bad conditions, there is still always something that can make us thankful"






Special Thanks to :
Gubar FAMILY
Iing, Lia, Sela, Cicul, Yuda, Tommy, Hehen, Badai
You make my KKN full of Story
Padukuhan Gubar
induk semang dan keluarga (Mbak sun, Suami mbak Sun , Ibu dan bapak nya mbak sun )
Pak Dukuh yang paling kece, jahil, banyak ngeles, dan ngangenin
Kakak ADPL (Kak Dwi)
Thx for your support and every happiness in Gubar

No comments:

Post a Comment